Fenomena Jilboobs vs Jilbab, Ilmu, dan Dampak Kesehatan

Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan oleh fenomena Jilboobs atau Jilbab dan boobs. Fenomena ini muncul sebagai akibat dari banyaknya muslimah yang mengenakan hijab tetapi juga mengenakan pakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh. Bagaimanapun itu, lekuk tubuh yang terlihat memang dilarang dalam islam. Nah, kali ini femalist.com akan mengulas tentang fenomena ini secara lebih rinci. Tulisan ini didasarkan pada riset dari beberapa sumber dan bagaimana pendapat penulis dengan adanya fenomena ini. Silakan lanjut baca.

Inilah Fenomena Jilboobs dan Jilbab, Ilmu dan Dampak Kesehatan

Inilah Fenomena Jilboobs dan Jilbab, Ilmu dan Dampak Kesehatan

Hijab versus fashion

Dalam beberapa tahun terakhir, pemakai hijab di Indonesia semakin bertambah jumlahnya. Negara yang jumlah umat muslimnya terbesar di dunia ini kini muslimahnya telah banyak yang mengambil jalan untuk menutup aurat dengan cara berhijab. Hal ini tidak lepas dari model pemakaian hijab yang bervariasi dengan tampilan yang tampak lebih modis dan fashionable.

Tidak hanya ibu-ibu, para remaja pun berbondong-bondong membeli hijab dan menutup auratnya dengan hijab. Dengan panduan berhijab dari youtube dan beberapa situs, tutorial hijab bisa diperoleh dengan gratis dan mudah. Mereka yang mau berhijab pun bisa langsung berbondong-bondong membeli hijab dengan model dan jenis yang bervariasi. Ada hijab pasmina sifon, hijab paris, hijab instan, hijab bahan kaos, hijab bahan spandeks dan yang lainnya. Apa pun model hijab yang sedang tren saat itu, maka dengan cepat akan merebak seperti layaknya fashion biasa.

Baju lama dan baju baru

Sebagian orang yang memilih untuk membeli hijab tidak mampu membeli pakaian baru untuk dipadukan dengan hijab tersebut. Sebagian berpikir, it’s okay menutup aurat bagian atas dulu tanpa memperhatikan bahwa baju lama yang akan dia kenakan mungkin akan menampilkan lekuk tubuh. Karena biasanya, pergantian hijab, seharusnya juga diimbangi dengan bergantinya pakaian lain, baik baju maupun bawahan (celana atau rok).

Sebagian lain yang membeli baju baru sudah terbiasa dengan pakaian yang menunjukkan lekuk tubuh. Sehingga kebiasaan ini masih melekat, pun saat harus mencari padu padan baju dengan hijab. Namun, sebagian muslimah lain melihat bahwa baju baru yang mereka beli seharusnya dapat menutup aurat. Sesuai ukuran tubuh tetapi tidak terlalu ketat dan memperlihatkan lekuk tubuh. Sama halnya dengan hijab, bagian ini “mungkin” juga butuh tahapan. Tapi akan sangat baik jika tahapan tersebut tidak terlalu lama.

Baca cara memakai hijab pasmina ke pesta.

Baju dan celana yang beralih fungsi

Hijab sudah merebak, banyak produsen yang berlomba menciptakan desain terbaru untuk menutup aurat (kepala, rambut, hingga dada). Perkembangan ini juga diamini oleh produsen baju dan celana yang juga berbondong-bondong menciptakan model baju dan celana terbaru. Jika dulu ada celana jins yang dikenakan pada bagian luar. Kini kebiasaan itu masih dikenakan untuk tampil praktis.

Namun, kehadiran skinny jeans menjadi fenomena baru yang bisa menunjukkan lekuk tubuh, selain memang kurang baik untuk kesehatan. Sebab pakaian tebal dan ketat tidak akan memberi nafas yang baik untuk kulit. Dengan kata lain bisa mengganggu sirkulasi darah. Bagi perempuan, celana seperti ini juga tidak baik untuk kesehatan alat reproduksi. Bagaimanapun, alasan fashion dan praktis hendaknya tidak merenggut keyakinan dan kesehatan kita, bukan?

Ada lagi pakaian ala fenomena Jilboobs yang paling sering dikenakan sebagai bawahan yakni legging. Legging sendiri sebenarnya sudah ada bahkan sebelum fenomena jilbab dan hijaber menyerang Indonesia. Oleh orang-orang dulu, legging berfungsi sebagai pengaman betis dan daerah sekitar kaki untuk muslimah yang mengenakan rok. Mengamankan aurat saat ada tiupan angin, baik saat berjalan kaki, maupun saat naik sepeda motor. Kini legging beralih fungsi. Bukan sebagai dalaman lagi melainkan sebagai bawahan untuk luaran (tanpa rok). Lipatan tubuh? Pasti akan terlihat.

Apalagi sekarang banyak sekali legging printing, lengging bergambar bunga, garis, dan dibentuk menyerupai jumpsuit dengan bahan tipis yang tetap saja akan menonjolkan tubuh ketika dikenakan. Bukan bermaksud menyalahkan fashion, tetapi ini membuat orang yang senang pada fashion merasa memiliki kesempatan untuk tampil beda.

Disusul kemudian kaos ketat, kaos yang dulu berperan sebagai dalaman baju dengan lengan 3 perempat ini kini telah menjadi kaos bergambar di dada, tulisan di dada, dan beberapa aksen lain yang membuatnya terlihat fashionable. Dari perannya sebagai dalaman baju, kini kaos itu menjadi baju itu sendiri. Pun jika hijab yang dikenakan menutup dada, maka tonjolan dada dapat dengan mudah dilihat karenamemang banyak bahan hijab yang jatuh dan membentuk siluet tubuh.

Simak asesoris hijab headband yang cantik.

Larangan MUI

Majelis Ulama Indonesia saat ini sudah melarang pemakaian jilbab dengan fenomena jilboobs. Maka dari itu, jika Anda adalah pemakai hijab, hindari pakaian yang masuk kategori jilboobs ini. Jika bisa, lakukan bukan karena dilarang oleh MUI saja, tetapi lebih karena Anda ingin melindungi tubuh Anda dan mengamankan aurat Anda serta menyembunyikan harta Anda. Berikut kategorinya adalah;

Hijab pendek, kaos ketat memperlihatkan lekukan tubuh bagian atas, celana ketat menonjolkan pinggul dan pantat serta lekukan tubuh bagian bawah, dan yang lainnya.

Kata Mereka

Zulkarnain, politisi PKS, menjelaskan bahwa ada 3 aturan hijab yang tertuang dalam Al Quran Surat Annur ayat 31 dan Al Ahzab 59. Tiga aturan iniadalah; panjang menutup dada, tidak ketat, dan tidak tipis.

Sedangkan jilbab menurut imam masjid istiqlal adalah memenuhi syarat 4T, yakni;

  1. Tempat tutup aurat
  2. Tidak transparan
  3. Tidak tembus pandang
  4. Tidak menyerupai lawan jenis

Tangan jahil

Fenomena jilboobs lahir saat sebuah akun dalam facebook Jilboobs mengunggah foto-foto perempuan yang mengenakan hijab dengan lekuk tubuh yang kentara. Dengan tagline indahnya saling berbagi, foto-foto ini mendapat banyak komentar dari para pengunjung dan sangat mudah diunduh. Sejak 25 Januari 2014 akun ini sudah ada di facebook dan kini semakin ramai diperbincangkan. Dari pengamatan, setidaknya ada puluhan foto yang sudah diunggah dengan wajah yang berbeda.

Menurut Penulis, Pakaian dan Rasa Malu

Pakaian adalah barang kasat mata yang dapat menutup rasa malu dan kemaluan. Penutupan ini adalah menutup, tertutup, dan tidak terlihat. Baik terlihat secara kasat mata melalui lubang maupun dalam bentuk siluet. Pakaian untuk badan kita adalah baju-baju longgar, hijab, rok atau celana yang tidak ketat. Namun ternyata, tidak hanya pakaian kasat mata ini yang kita perlukan, kita perlu MALU untuk dijadikan sebagai pakaian hati, kita semua perlu iman untuk membungkus tubuh dan hati kita.

Kesadaran dan rasa malu adalah hal penting. Ketika rasa malu sudah berganti keinginan untuk tampil beda dan cantik berlebihan. Mungkin, inilah yang akan terjadi. Kita semua tidak ada yang sempurna, tetapi saling mengingatkan tanpa perlu bullying adalah cara yang bijak untuk menyelesaikan masalah. Jangan tanya kenapa bisa mereka seperti itu, tetapi bagaimana solusi terbaiknya. Jangan fokus pada fenomena jilboobs saja. Akan tetapi fokus pada pemecahan masalahnya.

Kita semua saudara dan sudah sewajarnya untuk saling mengingatkan. Tidak perlu menggunakan emosi karena itu dapat memecah belah kita. Islam Rahmatan Lil ‘alamiin.

Bertambahnya pemakai hijab adalah hal positif. Karena itu berarti banyak perempuan muslimah yang ingin menutupnya, entah itu karena fashion maupun karena niat mulia (ingin menutup aurat). Jika pun itu karena fashion, perbaikan dan penyempurnaan niat ini bisa terjadi seiring berkembangnya waktu. Kesadaran dan rasa malu juga bisa muncul seiring waktu. Wallahu a’lam bish-showab.

Terakhir, semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari fenomena jilboobs ini. Salah satunya adalah dengan pelajaran tentang cara berhijab yang benar dan bagaimana cara memakainya sesuai syariat.

Mohon maaf jika ada salah kata dan terima kasih atas koreksi serta tambahan pendapatnya. Mari berdiskusi.

Setuju/Nggak? Komen yuk, biar femalist tahu pendapat kalian!

avatar
  Subscribe  
Notify of

Related Post